Dulu, di Jepang, skincare dengan bahan aktif seperti retinol atau niacinamide tidak begitu populer. Karena standar kecantikan Jepang yang umumnya mengedepankan plumpy skin dari bahan-bahan alami seperti fermentasi beras. Namun, belakangan ini Jepang mulai mengeluarkan seri skincare dengan bahan aktif seperti serum Quality 1st Derma Laser Ulthera R yang memiliki 2 kandungan aktif sekaligus, serum retinol dan niacinamide, asli dari Jepang! Seperti apa produknya?
Table of Contents
Serum Quality 1st Derma Laser Ulthera
Merk Quality 1st ini udah pemain lama di dunia per-skincare-an. Masker Moisturizer-nya dulu cinta pertama saya di Jepang karena efek moist-nya yang superb di jaman itu (baca reviewnya di sini). Berikutnya, merk Quality 1st leveling up their game dengan meluncurkan seri masker yang concentrated dengan metode delivery ampuh yang bertajuk Derma Laser, salah satunya adalah Seri Quality 1st VC100 Super Delivery Derma Laser yang jadi best sheetmask 2023 di Jepang. Sepaket dengan sheetmask canggih tersebut, Quality 1st juga meluncurkan seri serum mereka yang diberi tajuk Derma Laser Ulthera dengan mengusung teknologi yang sama.
Ada tiga jenis serum yang diberi nama Ulthera C, Ulthera R, dan Ulthera CW. Ulthera C ini kandungannya 4 jenis vitamin C dosis tinggi plus niacinamide (persis seperti masker VC100 yang pernah saya coba sebelumnya), Ulthera CW dengan 5 jenis vitamin C yang memiliki efek memutihkan, sementara Ulthera R memiliki kombinasi retinol dan niacinamide.
Quality 1st Derma Laser Ulthera: Serum Retinol dan Niacinamide di Jepang
The review
Composition
Serum ini masuk ke dalam seri anti-aging dari line up Quality 1st. Serum ini mengandung 250.000IU Retinol plus 25% Niacinamide yang diramu ke dalam 63% galactomyces solution. Jadi, serum ini punya efek anti-aging, anti-wrinkle, dan efek melembabkan dari kombinasi retinol, niacinamide, dan galactomyces.
Serum ini juga tidak memiliki kandungan pengawet, alkohol, dan glycerin. Buat yang menghindari kandungan alkohol dan glycerin, produk ini bisa jadi pilihan.
Galactomyces culture medium, Niacinamide, BG, diglycerin, 1,2-hexanediol, retinol, retinol palmitate, tocopherol, squalane, Ceramide NP, Betaine, Tuboxa extract, osmanthus root extract, Japanese knotweed root extract, candlenut root Extract, Cha Leaf Extract, Rosemary Leaf Extract, Chamomilla Flower Extract, Tripropylene Glycol, Hydrogenated Lecithin, Phytosterols, PEG-60 hydrogenated castor oil, Ethylhexylglycerin, Carbomer, Hydroxyethylcellulose, Cetearyl Alcohol, Polysorbate 20, Polysorbate 60, Sodium hydroxide, Citric acid, Sodium citrate, Ethidronic acid, Water, Peanut oil, Lavender oil, Lemon peel oil, Lime oil, Lemongrass oil, Empitobyaxine.
ingredients
Price & packaging
Serum ini dikemas dalam botol kaca 30mL dengan pipet kaca sebagai aplikator. Untuk kemasan 30mL ini dijual dengan harga resmi standar 2200 yen. Kalau di Indonesia sendiri harganya mencapai sekitar 370 ribu rupiah.
Sekilas memang terkesan mahal, tapi, menurut saya ini investasi yang worth the price banget, karena untuk ukuran 30mL bisa bertahan sampai 3 bulan dengan pemakaian sekali sehari. Terlebih lagi, hasilnya yang beneran ngga bohong.
The experience
Yang follow akun Tiktok dan Instagram saya dari jaman baheula kayanya pernah liat kalo saya battling melawan jerawat bruntusan sejak tengah tahun 2023 lalu. Karena sering coba-coba produk dan kebetulan memakai produk yang ternyata ngga cocok di kulit, area muka yang biasanya ngga berjerawat jadi berjerawat hebring banget.
Nah, 3 bulan terakhir ini, saya menyadari kalau: 1. jerawat jarang banget muncul (bahkan jerawat hormonal pun cuma muncul sebentar terus langsung ilang), 2. area yang dulu bruntusan sekarang ngga lagi, 3. bekas bruntusan yang dulu muncul, sekarang menghilang. Langsung saya telusuri satu persatu produk yang saya pakai.
Kebetulan sejak bulan Oktober 2023 lalu, saya memakai regime skincare yang sama, merk serum vitamin C sama, toner yang sama (baru ganti akhir Februari kemaren), sunscreen yang sama (my fave, Skin Aqua!). Hanya serum retinol+niacinamide Jepang dari brand Quality 1st ini aja yang baru saya mulai pakai sekitar bulan Januari, barengan pas event Belanja Bareng IndyRin. Dan semenjak saat itulah saya merasa kulit jadi semakin baik kualitasnya.
Appearance
Serum ini saya pakai setiap malam selama kurang lebih 3 bulan, biasanya setelah mandi-sebelum tidur, kadang saya pakai sebelum/sesudah toner. Biasanya satu kali pencet pipetor untuk satu kali pemakaian (mungkin sekitar 5-6 tetes).
Serum ini sendiri punya warna jernih dan agak keruh dengan konsistensi yang agak kental, tapi tetap watery. Awal-awal make rasanya kayak thick banget, kayak pake moisturizer (makanya kadang saya pakai sesudah toner, karena saya anggap sekaligus moisturizer eheheh). Kadang kalau cuaca lagi panas, muka jadi kerasa sumuk. Tapi, sebaliknya, ketika muka terasa kering, jadi pas banget pake ini.
Ketika dipakai di wajah, serum ini emang terasa thick, agak lengket dan licin-licin gitu (kayak kebanyakan serum yang saya review), dan dia ngga kayak Avoskin Miraculous Retinol Ampoule yang langsung nyerap, jadi perlu ditunggu sambil di tepuk-tepuk atau dipijit kulit wajahnya biar cepat menyerap sebelum lanjut ke regime skincare berikutnya. Untungnya, serum ini tidak punya bau-bauan menyengat, hanya bau semacam bau lotion yang menurut saya masih wajar.
Setelah dipakai, muka memang jadi semacam agak oily dan seperti lengket gitu, persis kayak versi maskernya, tapi beneran wajah terasa plumpy setelahnya. Kulit terasa moist seketika setelah pemakaian. Ngga ada sensasi celekit-celekit (tingling) di wajah seperti yang dulu saya rasakan ketika pake retinol-nya Avoskin pertama kali. Efek moisturizing dari Niacinamide-nya ternyata bisa menyamarkan efek kering dan kesat dari retinol.
Result
Setelah paling enggak sebulan pake, efek yang paling kelihatan adalah bruntusan yang menghilang, jerawat baru jarang muncul, tekstur kulit jadi terasa lebih lembut dan rata (kalau dipakein make-up, kulit jadi keliatan rata dan oke), walaupun soal keriput di wajah belum bisa dinilai dengan obyektif. Overall, tone warna kulit jadi lebih rata dan lebih kelihatan berseri.
Meskipun secara overall kulit jadi terasa lebih lembut dan lebih elastis, tetap jangan lupa untuk pakai moisturizer. Karena walaupun ada efek plumpy, efek moisturizing dari niacinamide-nya memang ngga se-thick di moisturizer beneran.
Kesimpulan
Kalau ditanya mau repurchase apa ngga, saya bakal repurchase, karena efeknya terhadap bruntusannya bener-bener nyata! Belum lagi kulit yang terasa lembut, halus, dan rata, jerawat baru pun jadi jarang mampir!
Dari segi harga dibandingkan lamanya pemakaian juga worth it banget untuk hasil yang sepadan, meskipun harga bisa dibilang “ngga UMR friendly“. Kekurangannya mungkin untuk efek moisturizing niacinamide-nya perlu didorong dengan moisturizer yang manteb juga.
Kalo dibandingkan dengan retinol kesayangan pertama saya, si Avoskin, menurut saya produk ini lebih nampol dan hasilnya lebih nyata. Apalagi ada kombinasi niacinamide yang mendorong keuntungan dari efek retinol-nya, kulit jadi less iritasi karena retinol.
Pokoknya, kalo urusan jerawat, skin dullness, dan merawat tekstur kulit, saya bakal berinvestasi ke produk retinol yang bagus. Selain Avoskin, saya jelas bakal merekomendasikan serum kombinasi retinol dan niacinamide dari Jepang yang satu ini!
Ada yang pingin coba??
