Belakangan ini saya memang gampang banget kecantol sama film bertema rumah tangga. Maklum, masih belajar berumahtangga. Dan seperti di review sebelumnya, dari drama 1122 (dibaca “ii-fufu” yang artinya “good marriage”) ini, saya juga belajar banyak banget tentang rumahtangga (terutama POV orang Jepang terhadap pernikahan), tentang parenting juga, dan tentang cinta itu sendiri. Yuk kita kupas pelan-pelan di review J-Dorama 1122 kali ini.

Buat yang masih belajar tentang rumahtangga, tertarik berumahtangga atau sedang pedekate sama orang Jepang, mungkin drama ini bisa memberi POV lebih.

Plot

Drama ini bercerita tentang suami istri Ichiko dan Otoya Aihara yang menjalani sexless marriage selama 7 tahun. Selama 7 tahun berumahtangga keduanya selalu kompak, saling menghormati, saling menyayangi, dan bahagia layaknya pasangan bahagia lainnya.

Namun, karena gaya hidup tersebut, Ichiko mengijinkan Otoya untuk “selingkuh” karena Ichiko memang “tidak mau” berhubungan intim. Otoya akhirnya berselingkuh, dan jatuh cinta dengan Mitsuki, ibu muda yang memiliki anak dengan gangguan pertumbuhan dan memiliki suami yang dingin.

Melihat Otoya yang bahagia dengan selingkuhannya, membuat Ichiko lambat laun berubah dan mulai mempertanyakan apa sebenarnya cinta, pernikahan, dan apa yang sebenarnya ia inginkan dari pernikahannya yang sexless ini.

J-D0rama 1122: Review

Drama 7 episode yang dirilis tahun 2024 ini mengupas secara dalam tentang pandangan orang Jepang terhadap pernikahan melalui kehidupan rumahtangga Ichiko dan Otoya. Dalam durasi sekitar 52 menit-1 jam per episode-nya ini, kita diajak melihat dinamika rumahtangga yang terjadi di kehidupan pasangan ini yang membuat mereka masuk ke dalam sexless marriage dan bagaimana mereka menyelesaikan problema dalam rumahtangga yang berprinsip demikian.

Baca juga  Tsutenkaku Tower di Osaka: Menara Lawas yang punya Daya Tarik Tersembunyi

Melihat hubungan yang harmonis antara Ichiko dan Otoya bisa bikin kita senyum-senyum sendiri. Melihat Otoya yang baik banget bisa bikin kita mupeng pingin punya suami kayak gini, tapi melihat perselingkuhannya juga bikin kita gemes pingin mengumpat. Bener-bener emosinya ikut diaduk-aduk, apalagi lihat endingnya.

Saya sendiri terbawa dengan ceritanya yang begitu pelik tapi membuat kita jadi berpikir kembali tentang arti cinta, pernikahan dan perselingkuhan, yang menurut saya beda banget antara budaya Jepang dan Indonesia. Bahkan saya sempat menitikkan air mata di endingnya karena kesimpulan tentang arti cinta versi Ichiko dan Otoya.

Drama yang diangkat dari manga besutan Peko Watanabe dengan judul yang sama ini menurut saya cukup lugas dan ngga bertele-tele. Jadi nontonnya malah jangan sambil di skip-skip, karena banyak hal yang bisa dijadikan renungan.

Aktor yang dipakai pun ngga kaleng-kaleng. Mulai dari Masaki Okada sebagai Otoya, Mitsuki Takahata sebagai Ichiko, kemudian ada Kengo Kora, Narita Ryo yang aktingnya sudah tidak diragukan lagi, plus idol Yoshino Hokuto. Apalagi Mitsuki Takahata benar-benar bisa membawakan karakter bak manga-manga Jepang.

Meskipun awalnya drama ini menyuguhkan tema perselingkuhan, tapi dibalik itu ada beberapa pelajaran penting yang menurut saya bisa dipetik dari drama ini. Akan coba saya jabarkan tanpa nge-spoiler.

POV tentang Pernikahan di Jepang

Sexless marriage ini bukan sesuatu yang aneh di Jepang, bahkan banyak yang mempraktikkannya. Karena orang Jepang memang memiliki POV yang berbeda tentang menikah dan cinta. Bagi banyak orang Jepang, ketika kita sudah menikah, maka istri/suami adalah bagian dari keluarga, sehingga rasanya “aneh” berhubungan intim dengan keluarga. Tidak sedikit juga orang Jepang yang menikah karena “tuntutan lingkungan”, sehingga akhirnya mereka memilih mempraktikkan sexless marriage.

Lalu, imbasnya apa? Seperti di dalam drama ini, official affair atau perselingkuhan dengan persetujuan menjadi pilihan. Makanya, banyak YouTuber kemudian membahas arti selingkuh bagi orang Jepang, karena POV mereka tentang yang namanya selingkuh itu berbeda dari kebanyakan manusia di planet bumi!

Baca juga  3 Series Netflix yang WOW versi IndyRin

Dalam drama ini juga dibahas tentang selingkuh “dengan cinta” atau “tanpa cinta” alias prostitusi. Definisi “cinta” menurut orang Jepang juga digambarkan dengan epik di drama ini. Karena, menurut mereka cinta tidak selalu sama dengan hubungan intim. walaupun dalam rumahtangga, hubungan intim juga berperan penting.

Buat yang tertarik menikah dengan orang Jepang, drama ini bisa menjadi sebuah gambaran tentang peliknya definisi cinta dan pernikahan bagi orang Jepang. Dan ini riil banget!

Tidak Ada Pasangan yang Sempurna

Otoya dan Ichiko digambarkan sebagai pasangan suami istri yang kompak, bahagia, dan nyaris sempurna. Otoya yang baik banget bak suami idaman, Ichiko yang baik dan terbuka. Tapi, ternyata dibalik kesempurnaan itu, ada luka yang mengoyak kehidupan mereka. Tidak mudah bagi mereka menghadapi masalah yang mereka punya, walaupun akhirnya….. cukup plot twist tapi menarik (no spoiler!)

Di dalam drama ini juga dibahas tentang memiliki anak dan bagaimana arti kehadiran anak di antara pasangan suami istri. Bagaimana pasangan di Jepang memaknai kehadiran anak.

Pelajaran tentang pasangan suami istri juga bisa kita dapatkan dari pasangan Mitsuki (selingkuhan Otoya) dan suaminya, Shiro, yang dingin. Pasangan ini adalah pasangan yang benar-benar stereotipi keluarga Jepang tradisional. Karena kehadiran buah hati yang mengalami gangguan pertumbuhan, hubungan keduanya sempat bersitegang, yang membuat Mitsuki selingkuh. Tapi, mereka memiliki cara yang “dewasa” untuk menyelesaikan masalah mereka dan ini bener-bener penting untuk parenting modern (pingin spoiler tapi…. tahaaaan!)

Pentingnya Kehadiran Orang Tua

Ichiko lahir di keluarga broken home dengan ayah yang selalu KDRT. Hal ini mencetak Ichiko sebagai pribadi yang relatif dingin dan cenderung me-repress emosinya. Sebaliknya, Otoya yang lahir di dalam keluarga yang hangat, menjadikan pribadinya baik dan hangat bagi siapapun.

Baca juga  Tipe Wanita yang Disukai Orang Jepang

Sama halnya dengan keluarga Mitsuki dan suaminya. Dari pasangan ini kita bisa belajar pentingnya kerjasama orang tua dalam membesarkan anak, sampai ke peran laki-laki dalam mebesarkan anak.

Ending

Pingin banget nge-spill semuanya sebenernyaaaaaa…..gemes banget. Soalnya sesuka itu sama drama ini. Menurut saya, bener-bener mind-opening, memberi gambaran seperti apa dinamika rumahtangga orang Jepang jaman now.

Dari drama ini saya juga jadi belajar aneka macam bentuk cinta, tentang kesetiaan, perselingkuhan, tentang menjadi orang tua, dan sedikit banyak bikin saya semakin ngerti tentang budaya pernikahan di Jepang dan jalan pikir suami saya hahahaha (suami saya ngga gitu sih, tapi pandangannya masih agak-agak Jepang banget).

Buat yang punya (atau baru memulai) hubungan sama orang Jepang, penting banget untuk melihat cara pandang yang beraneka ragam ini. Soalnya, beneran, orang Jepang itu beda banget sama kebanyakan manusia di bumi ini!

Share this post

2 comments

  1. Artikel ini memberikan pandangan menarik tentang dinamika rumah tangga modern Jepang melalui drama J-Dorama 1122 (ii fufu). Dengan mengangkat sekelumit permasalahan yang sering dihadapi pasangan, drama ini berhasil menyentuh tema yang relevan dan relatable. Penampilan para aktor dan alur cerita yang mengalir membuat penonton bisa merasakan emosi yang ditampilkan. Secara keseluruhan, J-Dorama ini layak ditonton bagi siapa saja yang ingin memahami lebih dalam tentang tantangan dalam kehidupan berumah tangga di Jepang.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *