Ada banyak hal yang saya pelajari seiring dengan semakin bertambahnya usia. Tetapi, semakin tua, semakin saya menyadari bahwa diantara banyak hal yang pernah saya bahas sebelumnya, ada 3 pelajaran terpenting dalam perjalanan menjadi dewasa, yang selalu muncul lagi dan lagi.

Entah kenapa 3 pelajaran ini menjadi pelajaran yang bener-bener bisa bikin hidup lebih tenang, kita jadi lebih legowo, dan lebih mindful dalam menjalani kehidupan.

“You can’t always get what you want”

Pelajaran paling menyedihkan dalam hidup saya adalah ketika menyadari bahwa kita tidak bisa mendapatkan semua yang kita inginkan. Ini adalah pelajaran pertama dan terpenting dalam menjadi dewasa.

Kalau dulu waktu masih muda (ciyeee…ahahaha) saya merasa sedih tiap kali tidak bisa mencapai target saya, sekarang saya lebih legowo, lebih mudah untuk menerima kenyataan. Ya, karena memang ngga semua yang kita inginkan bisa kita dapatkan. Terdengar menyedihkan?

Dulu saya punya cita-cita besar, bucket list, punya goal yang super idealis untuk diwujudkan. Tapi, ternyata semakin bertambah usia saya semakin sadar bahwa ngga semua itu bisa diwujudkan. Ngga semua itu realistis dengan kondisi yang ada.

And you know, life can be so unpredictable. Bukan karena kita berhenti berusaha, tapi kadang ada situasi yang membuat kita tidak bisa selalu mendapatkan apa yang kita inginkan. Dan ini berlanjut ke pelajaran berikutnya.

“In order to achieve something you have to sacrifice

Hukum pertama adalah “kita tidak selelu bisa mendapatkan apa yang kita inginkan” ini akan berimbas pada pelajaran kedua terpenting dalam perjalanan menjadi dewasa: selalu ada yang harus dikorbankan.

Baca juga  Pasangan adalah Cerminan Diri

Untuk memiliki suatu barang, seseorang harus merelakan uangnya. Untuk memperoleh uang, seseorang harus merelakan waktunya untuk bekerja. Untuk memperoleh kesuksesan, seseorang harus merelakan dirinya. Pun sama halnya jika kita ingin memperoleh kebahagiaan, harus ada sesuatu yang dikorbankan.

Untuk mendapatkan apa yang kita inginkan, apapun itu, harus ada yang kita korbankan. Semakin dewasa saya semakin sadar bahwa “There is no free lunch“. Segala sesuatu sebenernya kita dapatkan dengan mengorbankan sesuatu.

Ketika seseorang bersikeras ingin mendapatkan sesuatu tapi tidak mau mengorbankan apapun, saya jadi sadar bahwa perilaku seperti itu sangat kekanak-kanakan. Karena, memang, semakin dewasa, kia akan semakin sadar bahwa ada banyak hal yang sebenarnya harus kita korbankan untuk mendapatkan hal kecil sekalipun.

So, basically, kita ngga akan bisa memiliki segalanya karena kita ngga mungkin bisa mengorbankan segalanya. Dan ini berhubungan dengan pelajaran berikutnya.

“Nobody’s life is ever all balanced. It’s a conscious decision to choose your priorities every day”

A quote by Elisabeth Hasselbeck, which I believe is best to describe my journey.

Sadar atau tidak disadari, setiap hari sebenernya kita dipaksa untuk membuat suatu pilihan, dan kita tidak akan bisa memilih kalau sebelumnya kita tidak punya prioritas.

Membuat prioritas juga bukan hal yang mudah. Tapi, jika kita ingat bahwa “kita tidak selalu bisa memiliki semua yang kita inginkan”, maka akan lebih mudah bagi kita untuk merelakan hal-hal yang lain.

Sebagian besar kegalauan besar dalam kehidupan dewasa saya terjadi karena saya “kurang terlatih” dalam hal “memilih”, termasuk “memilih prioritas”. Ini sudah menjadi renungan saya bertahun-tahun. Tapi, saya percaya bahwa dari tahun ke tahun, saya semakin pandai dalam membuat pilihan dan menentukan prioritas.

Baca juga  The Perks of Living in Fear

Setelah bisa menentukan prioritas dan membuat pilihan, ternyata hidup saya lebih tenang, less galau, lebih mudah menerima kenyataan, dan akibatnya, saya jadi lebih mindful dalam menjalani kehidupan sehari-hari.

My take on this lesson

Ternyata, kalau saya mengingat 3 pelajaran penting menjadi dewasa ini, semua permasalahan yang saya alami jadi terasa bearable. Saya jadi lebih semangat untuk berjuang.

Seperti yang saya bilang tadi, jadi lebih tenang, lebih nrimo dan legowo, jadi saya lebih bisa menikmati hari-hari saya. Plus, kalau kita belajar untuk lebih mengendalikan diri seperti orang Swedia, yakin deh hidup akan terasa lebih tenang.

Semoga teman-teman juga bisa menemukan suatu keindahan dari 3 pelajaran penting menjadi dewasa ini.

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *