Pernah dengar produk Bio Oil? Kalau punya temen yang udah berkeluarga, biasanya kenal dengan produk yang satu ini. Karena produk ini banyak dimanfaatkan oleh ibu-ibu muda yang mengalami stretch mark pasca melahirkan. Tapi, tau ngga sih kalau khasiat Bio-Oil juga bagus untuk scar alias bekas luka? Kira-kira gimana khasiatnya Bio-Oil untuk bekas jerawat? Yuk, kita bahas!

Bio-Oil: Natural oil untuk stretch mark dan bekas luka

Bio-Oil merupakan produk natural oil yang memang menjadi pelopor penggunaan minyak untuk membantu menyamarkan bekas luka dan stretch mark sejak tahun 2010.

Berbeda dengan produk skincare yang biasanya berbentuk krim, produk Bio-Oil ini memang mengedepankan penggunaan minyak untuk bermacam permasalahan kulit, antara lain untuk bekas luka (baru maupun lama), stretch mark, tone warna kulit yang tidak sama, tanda penuaan kulit, sampai kulit kering dan dehidrasi.

Bio-Oil ini sendiri terbuat dari bahan yang alami, terdiri dari campuran minyak khusus dengan kandungan vitamin dan ekstrak tumbuhan yang alami.

Ingredients:
Paraffinum Liquidum, Triisononanoin, Cetearyl Ethylhexanoate, Isopropyl Myristate, Retinyl Palmitate, Helianthus Annuus Seed Oil, Tocopheryl Acetate, Anthemis Nobilis Flower Oil, Lavandula Angustifolia Oil, Rosmarinus Officinalis Leaf Oil, Calendula Officinalis Extract, Glycine Soja Oil, Bisabolol, Tocopherol, Parfum, Alpha-Isomethyl Ionone, Amyl Cinnamal, Benzyl Salicylate, Citronellol, Coumarin, Eugenol, Farnesol, Geraniol, Hydroxycitronellal, Limonene, Linalool, CI 26100.

Manfaat Bio-Oil untuk berbagai permasalahan kulit ini juga sudah diuji melalui clinical trial dan telah terbukti aman untuk dipakai bahkan untuk ibu hamil dan menyusui termasuk untuk anak-anak diatas 3 tahun.

Baca juga  Hadalabo Gokujyun Hyaluronic Acid Facewash: Is it worth it?

Untuk mendapatkan hasil maksimal, customer harus rutin menggunakan produk ini paling nggak selama 3 bulan berturut-turut. Lalu, bagaimana hasil 3 bulan pemakaian saya?

The Review

Saya sendiri mencoba produk ini bukan hanya sekedar termakan iklan dan claim dari clinical trial mereka, tetapi karena kakak saya sendiri sudah membuktikannya. Kakak saya mengalami luka cukup serius di wajah karena kecelakaan motor beberapa tahun yang lalu, dan dengan penggunaan Bio-Oil ini ternyata hasilnya sangat memuaskan sampe ngga keliatan bekasnya!

Teman baik saya pun juga sudah membuktikan kalau pemakaian Bio-Oil benar-benar bisa mengurangi stretch-mark yang dia miliki dulu. Cuma, belum ada testimoni terpercaya dari orang dekat tentang penggunaan Bio-Oil untuk jerawat dan bekasnya.

Karena saya lagi jadi #pejuangjerawat yang lagi berjuang menghadapi #jerawat #bruntusan dan #bekasjerawat nya, maka sekarang saya akan menguji keampuhan produk ini di bekas jerawat bruntusan saya.

Harga dan packaging

Sebelum ngomongin hasilnya, mari kita ngomongin produknya dulu. Bio-Oil sendiri punya banyak line-up product: Skincare Oil untuk stretch mark dan bekas luka, Dry Skin Gel untuk kulit kering, Skincare oil (Natural) yang berwarna kuning, dan Body Lotion.

Produk yang saya coba adalah yang Skincare Oil. Untuk produk Skincare oil sendiri ada beberapa kemasan, dari kemasan 25ml, 60ml, 120ml, sampai 200ml. Karena masih nyoba-nyoba, saya coba kemasan 60ml.

Untuk harga sendiri menurut saya ngga terlalu mahal, masih reasonable untuk produk skincare oil. Untuk ukuran 60ml, harganya sekitar IDR 150 ribu. Saya belinya di sini.

Bio-Oil ini merupakan produk minyak, sehingga konsistensinya pasti seperti minyak. Jadi, pemakaiannya ngga bisa cuma dipakai aja, tapi juga harus dipijat-pijat sampai meresap.

Baca juga  Tips Bibir Lembab Anti-Kering ala Jepang (dan Korea!)

Warna oil-nya sendiri pink agak keoren-oren-an. Jadi bukan kuning seperti seri Natural Oil.

The Experience

Ketika dipakai, produk ini terasa ringan, tidak memiliki bau yang menyengat, walaupun ada bau-bauan semacam bau minyak. Karena konsistensinya minyak, produk ini terasa licin di tangan kita.

Sama halnya seperti minyak-minyak lain seperti Rosehip Oil, atau Jojoba Oil, ketika dipakai di kulit, terasa licin. Produk ini tidak langsung menyerap, jadi kita harus menyediakan waktu yang cukup sampai produk ini menyerap ke dalam kulit sambil dipijat-pijat. Saya sendiri ngga menyarankan untuk langsung dilayer sebelum menyerap sempurna.

Kadang, kalau terburu-buru saya sering me-layer Bio-Oil ini dengan UV Sunscreen langsung sebelum Bio-Oilnya menyerap sempurna. Akibatnya, jadi timbul semacam debu (seperti daki) berwarna pink ke-oren-an. Jadi, sangat disarankan untuk benar-benar memijit sampai terserap sempurna sebelum di-layer.

Hasilnya?

Bekas luka di sisi kiri wajah saya. Sejak awal pakai, memang sudah terbentuk scarring yang hiperpigmentasi, sudah ngga ada jerawatnya.
Di sisi kanan sebenernya ada jerawat batu yang menghitam. Beberapa hari setelah pemakaian Bio-Oil, jerawat itu mulai mengelupas dan kemudian meninggalkan bekas jerawat yang hiperpigmentasi.

Kebetulan di pipi kanan dan kiri saya ada jerawat bruntusan yang muncul di area tali masker. Di pipi kiri sebenernya jerawatnya uda ga ada, bener-bener tinggal bekas jerawatnya aja yang menghitam.

Sementara di pipi kanan sebenernya itu masih ada jerawat batu (keliatan menonjol kan?) yang menonjol dan menghitam, yang kemudian mengelupas setelah beberapa hari pemakaian Bio-Oil, dan meninggalkan bekas luka.

Menurut saya, setelah 3 bulan pemakaian, bekas jerawatnya terlihat lebih samar, walaupun perubahan paling signifikannya mungkin malah di 1 bulan pertama pemakaian. Setelah itu sepertinya memudar tapi tipis-tipis aja. Terutama di pipi kiri yang memang bekas jerawat itu uda lama menghitam disitu.

Perbedaan paling signifikan menurut saya ada di pipi kanan. Waktu pertama pakai, jerawat batu menghitam itu masih menonjol. Tapi, setelah beberapa hari, jerawat itu mulai mengelupas. Menurut saya, Bio-Oil ini efektif banget dipakai untuk bekas jerawat yang baru banget muncul setelah jerawat terkelupas. Hasilnya, bekas jerawat di bagian ini jadi lebih samar.

Baca juga  Ternyata, Sunscreen Populer Jepang sudah Bukan Anessa lagi!

Hasil dari pengalaman saya di bekas jerawat ini mungkin akan berbeda dengan orang lain. Karena pada dasarnya saya punya bakat scarring, bahkan bakan keloid juga. Jadi, bekas luka di kulit saya memang cenderung sulit hilang. Ini mungkin salah satu faktor kenapa Bio-Oil efeknya kurang dahsyat di saya.

Kemungkinan kedua adalah karena pemakaian saya yang kurang efektif. Seperti yang saya sebutkan diatas tadi, kadang-kadang saya memakai Bio-Oil terlalu terburu-buru, tanpa dipijat-pijat hingga meresap. Sehingga ada kemungkinan produk ini efeknya jadi ngga maksimal di kulit saya.

Kesimpulan

Menurut pengalaman 3 bulan memakai Bio-Oil ini, saya mencapai kesimpulan bahwa Bio-Oil sepertinya sangat efektif untuk mencegah proses scarring yang masih aktif, seperti di jerawat yang baru mengelupas.

Tapi, untuk mengurangi scar yang sudah ada, apalagi yang hiperpigmentasi sepertinya kurang efektif. Masih lebih efektif menggunakan serum vitamin C atau jenis skincare yang bersifat “mencerahkan” kulit atau yang memang khusus hiperpigmentasi (biasanya skincare untuk aging care).

Namun, ini kembali lagi ke kulit masing-masing dan cara pemakaian produk ini sendiri. Untuk hasil yang benar-benar maksimal, pastikan kita memakai produk ini sesuai dengan petunjuknya (dua kali sehari dengan dioles dan dipijat-pijat hingga meresap), dan jangan terburu-buru ingin melihat hasilnya.

Nah, habis ini kayanya saya akan tetap meneruskan pemakaian Bio-Oil ini, siapa tau butuh waktu yang lebih panjang bagi saya untuk bisa mendapatkan hasil maksimal.

Kalau teman-teman sendiri, ada yang punya pengalaman yang lain?

Share this post

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *