Meskipun di Jepang kita belum akan menemukan casino megah bak di Las Vegas, tapi pada kenyataannya, mayoritas warga Jepang memiliki adiksi terhadap judi tanpa mereka sadari. Bukan hanya gender dan golongan usia tertentu, tapi hampir semua lapisan masyarakat. Ngga percaya?
Sebelumnya, saya pernah membahas 3 macam “judi” yang disukai–dan bahkan sudah menjadi tradisi–bagi orang Jepang. Tapi, belakangan ini saya baru sadar bahwa tidak hanya itu. Menariknya lagi, segala macam judi ini legal dan di”dukung” pemerintahnya.
Table of Contents
Adiksi Judi dan Pemerintah Jepang
Saya ingat, ketika di tengah pandemi tahun 2020 yang lalu, Jepang sedang heboh dengan rencana me-legal-kan casino dengan membangun integrated resort (IR) yang berisi casino, resort, restoran dan pusat perbelanjaan mewah di 3 titik di seantero Jepang.
Salah satu kandidat lokasi yang paling kuat adalah Osaka, karena Gubernur dan Mayor Osaka sangat mendukung proyek tersebut, untuk meningkatkan turisme katanya. Rencananya, Osaka akan membangun kompleks IR megah di pulau reklamasi di area Osaka Bay.
Jujur saja saya merasa kaget, untuk negara yang banyak adiksi judi, kenapa casino justru ngga legal. Padahal banyak lotere dan semacamnya di Jepang. Tapi casino (biasanya ada di red light disctrict), judi sumo, judi balapan, dan judi pertandingan olahraga justru ilegal.
Usut punya usut, pemerintah Jepang memang me-legal-kan jenis judi tertentu, termasuk pachinko, horse race, dan boat race, melalui undang-undang tertentu. Kenapa?
Sebenarnya lotere, pacuan kuda, dan boat race merupakan usaha “judi” yang dijalankan pemerintah Jepang, yang biasanya dioperasikan oleh pemerintah daerah masing-masing. Di mana 50% hasil penjualannya akan menjadi pemasukan bagi pemerintah daerah tersebut dan untuk program charity. Sedangkan 50%-nya akan menjadi hadiah bagi para pemenang.
Bagaimana dengan pachinko? Yang ini dikelola oleh perusahaan swasta yang keuntungannya akan dikelola oleh perusahaan tersebut. Namun, perusahaan pachinko wajib membayar sejumlah uang ke pemerintah Jepang untuk ijin operasi mereka.

source: google.com
Satu-satunya larangan dalam usaha pachinko adalah mereka tidak boleh memberikan uang cash sebagai hadiah. Jika hadiahnya berupa cash, maka akan dianggap sebagai gambling, yang mana itu ilegal.
Jadi, ya memang pemerintah Jepang me-legal-kan perjudian di mana mereka mendapat keuntungan juga dari situ. Bagaimana dengan judi online dan semacamnya? Yang jelas kalau bukan jenis yang dilegalkan pemerintah, ya berarti itu ilegal (biasanya diorganisir oleh organisasi kriminal)! Hati-hati ya!
Jenis Judi dan Target di Semua Lapisan Usia
Nah, seperti yang saya bilang tadi, karena judi sudah menjadi sebuah kebiasaan, sebuah tradisi, maka ngga heran kalo di Jepang ada berbagai macam jenis judi untuk semua jenis usia dan jenis kelamin.
Pachinko, horse race, boat race
Pachinko, pacuan kuda, dan boat race ini biasanya sasarannya bapak dan juga ibu-ibu paruh baya gitu. Biasanya mereka-mereka yang memang adiksi berat dengan judi.
Pachinko dahulu merupakan salah satu cara untuk menyalurkan adiksi judi di Jepang. Tapi, makin lama, justru menjadi semacam tradisi, dan semakin banyak yang bergantung pada pachinko untuk hiburan. Makanya ngga heran kalo jumlah pachinko di Jepang sangatlah banyak.

Lotere/Takarakuji
Saya pernah nonton berita tentang antrian kios lotere yang mengular sampai 4 blok di Tokyo. Siapa-siapa saja mereka yang rela mengantri hinggal 5 jam hanya untuk membeli lotere tahun baru?
Ternyata lotere/takarakuji ini punya target market yang lebih luas. Bapak ibu paruh baya, hingga dewasa muda biasanya senang membeli lotere ini.
Tidak harus dari golongan adiksi judi juga, ada beberapa orang yang senang membeli lotere disaat spesial, misalnya di tahun baru, seperti nenek suami saya. Beliau bukan pecandu judi dan tidak pernah membeli lotere selain ketika tahun baru.

Fukubukuro atau Kantung Keberuntungan
Seperti yang pernah saya bahas sebelumnya, beli kantung keberuntungan ini sebenernya gambling, karena kita ngga tau isinya. Dan mungkin hanya 2-3% yang harganya benar-benar lebih dari yang kita bayar.
Nah, kalau yang ini sasarannya lebih luas lagi. Yang muda-mudi, ibu-ibu, bapak-bapak, semua keluarga.
Tapi, di era modern ini, bentuk fukubukuro sudah semakin berubah. Kalau dulu pembeli benar-benar tidak tahu isinya, sekarang banyak penyedia fukubukuro yang sudah menge-set isinya, jadi kita membayar apa yang kita pilih. Walaupun jumlahnya akan sangat-sangat limited.
Gacha-gacha
Siapa bilang anak-anak tidak menjadi target per-judi-an? Contoh mudahnya adalah gacha-gacha, di mana kita memasukkan sejumlah koin dan kita tidak tahu dapat mainan yang mana hahahaha.
Parahnya, saya juga penyuka gacha-gacha. Saya masuk ke dalam target market-nya! Bahkan saya punya akun instagram khusus koleksi gacha-gacha saya.

Yah, begitulah perjudian di Jepang. Diam-diam tapi sebenarnya sudah mengakar. Dan siapapun bisa masuk menjadi target marketnya.
Kalau dilihat-lihat lagi, sebenernya judi di Jepang bukan adiksi lagi, melainkan tradisi! Setuju?