Kalau kamu punya waktu singkat untuk mengunjungi negara Italia, kira-kira akan pergi ke mana? Untuk yang ingin lawatan sejenak ke Italia, saya punya sedikit rekomendasi spot wisata yang menarik (dan murah) untuk di kunjungi, baik di ibu kota Roma, maupun wisata di Vatican!
Beberapa waktu lalu, saya berkesempatan untuk mengunjungi kota Roma, Italia. Meskipun kesempatan itu utamanya adalah untuk menghadiri dan presentasi di konferens, untungnya, saya memiliki sedikit waktu untuk menikmati negara Italia. Jadi, ke mana saja?
Table of Contents
Vatican

Basically, dengan mengunjungi Vatican, kamu resmi menjelajahi 2 negara dalam satu waktu hahaha. Karena Vatican sebenernya semacam negara dalam negara gitu, jadi bisa nambah list “negara yang pernah kamu kunjungi”.
Tapi, tenang aja, kamu ngga perlu nambah visa atau membuat dokumen lebih untuk bisa mengunjungi tempat ini selama ada visa schengen (toh ngga dicek juga di sana hehehe).
Di Vatican, spot wisatanya berdekatan satu sama lain, jadi ngga butuh waktu banyak untuk menjelajahi spot wajib-nya. Buat yang beragama Katolik, wajib banget main ke sini. Tapi, yang bukan Katolik pun bisa tetap menikmati keindahan wisata yang ditawarkan.
Kebetulan, penginapan saya jaraknya hanya 12 menit jalan kaki ke Piazza San Pietro (alun-alun-nya Vatican itu lhoo) tempat biasanya diadakan misa besar. Jadi, saya memilih jalan kaki menuju Vatican.
Kalau kamu menginap di tengah kota Roma, paling cepat ke Vatican naik subway dari Termini Station sampai stasiun Ottaviano (stasiun terdekat), terus jalan sekitar 10-15 menitan, tiketnya 1,5 Euro aja (~IDR25k) . Naik bis juga bisa, tapi lebih lama. Saran saya, yang lebih praktis naik subway sih, dan efektif waktu karena ngga kena macet!
Sesampainya di Vatican, ada beberapa tempat yang wajib kamu kunjungi:
Piazza San Pietro
Ini alun-alun-nya Vatican (Piazza means lapangan aka alun-alun wkwk). Luas banget beneran. Waktu saya berkunjung, sedang ada misa besar yang akan diadakan di malam harinya, jadi banyak kursi di tata di seluruh hamparan Piazza San Pietro ini.
Yang paling saya suka adalah pemandangan sekeliling alun-alun ini. Cakep banget! Pilar-pilar besar dengan patung-patung besar dan megah diatasnya. Bikin merinding! Bener-bener kayak di dunia lain. Foto di manapun pasti keliatan cakep banget!

Hal yang wajib dilakukan di sini? Ambil gambar donk! Jangan lupa foto bareng sama Obelisk San Pietro dan Maderno Fountain di tengah alun-alun ini yang jadi landmark Piazza San Pietro! Tapi, buat yang mau nongki cantik, beli souvenir, atau beli apapun, di sekeliling Piazza ini ada banyak toko dan restoran/kafe gitu, tapi harus siap duit yaaak.
Harga masuk kemari? Gratis lah tentunya. Namanya juga alun-alun. Buat yang jago foto atau bawa fotografer, yakinlah bisa foto-foto kece di area ini.
Basilica di San Pietro
Basilica sendiri artinya Gereja. Jadi ini adalah Gereja San Pietro, gereja tempat Paus beraktivitas. Lokasinya ada di tengah Piazza San Pietro ini jadi ngga perlu jalan jauh. Namanya juga gereja, masuknya jelas ngga berbayar.
Hanya saja, untuk bisa masuk ke Basilica, kita harus antri yang lumayan panjang, karena kita harus menjalani pemeriksaan melalui metal detektor dan X-ray scan untuk tas sebelum bisa masuk Basilica. Jadi, siapkan waktu cukup. Menurut pengalaman saya, antrinya keliatan panjang, tapi geraknya lumayan cepet, jadi ngga butuh waktu terlalu lama sampe bisa masuk ke dalam.

Saya bukan penganut agama Katolik, tapi mengunjungi Basilica di San Pietro bener-bener bikin saya kagum dan merinding. Karena interior di dalamnya bener-bener super megah. Interior termegah yang pernah saya lihat seumur hidup saya!
Langit-langitnya tinggi, jadi ketika dilaksanakan misa di dalam Basilica ini, suara kidung-kidungnya bener-bener menggema dan bikin merinding. Lukisan yang ada di langit-langit, ornamen dan patung yang ada di dinding menambah kesan grandious-nya. Jadi terasa megah sampe merinding.

Di dalam Basilica ini, kita bisa melihat sejarah Paus dari Paus pertama hingga Paus yang sekarang, kita bisa melihat tempat penyimpanan barang-barang suci yang dipakai oleh Paus ketika memimpin misa. Ada museum kecil juga di dalamnya yang menyimpan sejarah Basilica.

Buat yang beragama Katolik, bisa juga mengikuti misa yang diadakan di dalam Basilica ini. Ada beberapa ruangan yang dipakai misa dan setiap ruangan punya jadwalnya masing-masing. Jadwal misa-nya biasanya diletakkan di depan ruang masing-masing. Jadi kalau pas jadwal lawatannya cocok, bisa sekalian ikut misa.
Tapi, kalau mau sejarah yang lebih komplit ditambah ratusan karya seni Eropa, wajib mengunjungi destinasi ketiga.
Vatican Museum
Yang agak tricky adalah lokasi pintu masuk museum ini. Walaupun lokasinya sebenernya berjajar dengan Basilica, tapi pintu masuk menuju Vatican Museum ini justru menghadap ke luar area Vatican. Jadi, ngga bisa diakses dari dalam Vatican (dari dalam San Pietro), justru harus diakses dari arah Roma (dari luar Vatican).

Diantara spot wisata di Vatican, cuma ini yang berbayar, tapi worth it banget. Untuk tiket reguler orang dewasa harganya 17 Euro atau sekitar ~IDR 290k (cek info tiket resmi di sini). Dengan tiket reguler ini kita bisa mengelilingi hampir seluruh kompleks museum utama yang ada di Vatican ini dan menurut saya pribadi udah cukup banget. Karena mengelilingi kompleks museum-museum ini aja butuh waktu lumayan lama.
Kalau saran saya sih ngga perlu beli tiket ekstra, kecuali bener-bener ada waktu dan uang lebih hehehe. Karena sebenernya masih ada spot-spot yang “rahasia” yang hanya bisa diakses dengan tiket khusus, tapi kalo menurut saya tiket reguler aja uda puas banget.
Beli tiketnya bisa online, tapi kalau online harus beli tiket dari jauh-jauh hari, karena biasanya cepat sold out. Atau bisa dengan cara kami, gambling datang ke Museum Vatican di sore hari (kayanya jam4 an deh, mendekati jam tutup), jadi bisa dapat tiket on the spot tanpa harus mengantri panjang!

Dengan tiket reguler ini kita bisa menjelajahi kompleks museum yang terdiri dari Museum Pio Cristiano, Pinacoteca, Gregoriano Profano dan Egizia (kami ga ke Egizia tapi) yang isinya bermacam lukisan ciamik ala Eropa dan patung-patung.
Selama menjelajahi kawasan museum Vatican yang luas banget kita juga akan menjumpai beberapa taman yang cantik, seperti Cortille dela Pigna dengan “Sphere within Sphere” di tengah-tengahnya, dan Fontana del Cortile del Belvedere dengan kolam-kolam kecil di dalamnya.

Sebenernya masih ada banyak museum dan koleksi lainnya, sayangnya waktu kami terbatas, jadi cuma bisa menikmati sekenanya dan buru-buru ke atraksi utama-nya: Galleria delle Carte Geografiche dan Sistine Chapel. Buat penyuka seni, ada baiknya beli tiket online dan berkunjung di pagi hari, biar bisa menikmati seluruh koleksi.
Semakin jauh ke dalam adalah bagian favorit saya, ada Galleria dei Candelabri yang berisikan lukisan-lukisan cantik yang tergambar di lantai dan di langit-langit, yang beneran bikin wow. Museum Pio Clementino dengan patung-patung dan lukisannya yang megah, hingga menuju ke Galleria delle Carte Geografiche yang paling saya sukai.

Di Galleria delle Carte Geografiche ini, kita bisa melihat peta kuno Italia dan perubahannya di dinding. Sementara di langit-langit, ada berbagai macam lukisan yang cakep banget. Suka banget bagian ini!
Perjalanan di Museum Vatican kami berakhir di Sistine Chapel, sebuah Chapel kuno di mana lukisan terkenal di dunia karya Michaelangelo “The Creation of Adam” yang dibuat 500 tahun yang lalu tergambar di langit-langitnya.
Di dalam chapel ini kita dilarang untuk mengambil gambar baik dalam bentuk foto maupun video. Jadi, kita hanya bisa menikmati karya lukisan yang ciamik saja di dalamnya. Banyak turis yang berlama-lama di Chapel ini untuk menikmati karya Michaelangelo seperti lukisan “Judgement Day” yang ada di salah satu bagian dinding Sistine Chapel maupun lukisan dari pelukis tenar era Renaissance lainnya seperti Raphael.
Meskipun tidak bisa mengabadikan apa-apa, menikmati karya seni yang sangat legendaris di tempat ini bisa menjadi pengalaman dan pelajaran yang berharga juga dalam wisata di Vatican ini.
Tips Mengunjungi Vatican

Karena Vatican ini kawasan religi, jadi aturan nomer satu yang harus dipatuhi adalah larangan menggunakan pakaian yang kelewat terbuka, terutama jika kita ingin memasuki Basilica. Di Vatican sendiri tertera aturan di mana pengunjung harus berpakaian sopan yang tidak terbuka di area bahu (untuk yang baju terbuka, biasanya mereka menutupi dengan jaket atau scarf) dengan bawahan yang paling tidak se-lutut (no hotpants or miniskirt!).
Di dalam area Vatican ini air mineral harganya selangit, jadi saran saya bawa botol kosong saja, karena ada banyak fountain untuk mengisi air minum.
Jika ingin berwisata religi, kita bisa menghabiskan lebih banyak waktu di Basilica, tapi untuk yang bukan beragama Katolik, bisa mengalokasikan waktu lebih lama di Museum Vatican, jadi bisa lebih menikmati karya seni-nya di sana.
Kalau tidak ada waktu, uang, dan keinginan khusus, ngga perlu beli tiket tambahan di Museum Vatican menurut saya. Karena udah cukup banget karya seni yang bisa kita nikmati. Dan ini highly recommended buat temen-temen yang memang menyukai seni.
I know nothing about arts, but I enjoyed it very much! Jadi ngerti sejarah dari goresan-goresan seni di sini.
Indy, 2024
Total biaya yang saya habiskan di Vatican ini hanya 17 euro saja, untuk tiket masuk museum Vatican. Selain itu, ngga ada pengeluaran lain. Kesemua atraksi saya kunjungi dalam waktu setengah hari saja (dari siang hingga sebelum jam makan malam). Singkat dan praktis bukan?
Kesimpulan
Meskipun wisata di Vatican identik dengan Paus, gereja, dan Katolik, tapi sebenernya wisataa di negara ini masih bisa dinikmati oleh siapapun. Apalagi buat kamu-kamu yang suka karya seni.
Berikutnya, saya juga akan share wisata di kota Roma yang wajib banget kamu kunjungi dan apa saja tips dan triknya. Simak di posting berikutnya yak!
Kalau ada waktu main ke Italia, jangan lupa mampir wisata di Vatican!